Pep guardiola dipertandingan pertamanya
Bermain di etihad stadium menjadi motivasi sendiri bagi pep guardiola dan tim. Dalam pertandingan melawan sunderland pep guardiola benar benar membuktikan pelatih yang jenius. Dengan mencadangkan beberapa pemain inti di era manuel pellegrini. Seperti pemain yaya toure dan joe hart. Era pep guardiola ada beberapa pemain yang akan di jual di sisa windows transper seperti mangala,/demichellis, dan samir nasri.
Keputusan taktik pep guardiola untuk pertandingan melawan sunderland memang menghasilkan dengan kemenangan. Walaupun mendapatkan tiga poin di pertandingan kandang ada beberapa catatan tentang performa the citezen. Diantaranya :
1. Kurang tajamnya line depan. Dengan skor 2-1 tidak jaminan bahwa the citezen mulai tajam. Kedua gol yang tercipta the citezen dihasilkan dari kesalahan sunderland. Gol pertama diperoleh dari titik putih/ pinalty. Dan gol kedua tercipta disebabkan kesalahan pemain sunderland juga yang melakukan gol bunuh diri. Jadi kedua gol tersebut adalah Keberuntungan pep guardiola dan the citezen.
2. Kurang cepat berlari lini belakang.
Gol sunderland yang tercipta oleh jermain defoe membuat suasana pertandingan menjadi sama kuat 1-1 saat itu. Sunderland yang tertinggal di menit 5 awal mampu menyamakan kedudukan. Jermain defoe yang terkenal sebagai pemain cepat membuktikan bahwa pemain belakang the citezen masih bisa di tembus oleh pemain yang berkarakter cepat dan kecil.
Gol sunderland yang tercipta oleh jermain defoe membuat suasana pertandingan menjadi sama kuat 1-1 saat itu. Sunderland yang tertinggal di menit 5 awal mampu menyamakan kedudukan. Jermain defoe yang terkenal sebagai pemain cepat membuktikan bahwa pemain belakang the citezen masih bisa di tembus oleh pemain yang berkarakter cepat dan kecil.
Pertandingan liga inggris baru di mulai dan apabila pep guardiola tidak selalu mengevaluasi kelemahan the citezen maka tidak mungkin the citezen akan terseok seok dalam merebut juara liga inggris.
Comments
Post a Comment